Kau menyakiti hatiku,
Lebih sering dari yang kau tahu
Terasa indah menyentuh alam tak sadar,
Begitu terluka membuatku merana...
Hujan memang sering turun basahi bumi,
Menembus awan.
Tapi, kali ini seolah mengingatkan
Betapa aku mencintaimu hingga bersumpah ingin melupakan
Kadang aku berpikir, Tuhan jauh dari kata adil.
Mengapa ia menciptakanmu,
Padahal engkau bukan untuk kumiliki selalu
Mengapa Tuhan menakdirkan kita tak pernah bersatu ?
Kamulah yang ingin kumiliki
Takkan mampu terganti
Embun itu tak tentu arah
Di atas daun talas ia bergerak dihempas
Aku ingin membagi nafas,
Hanya denganmu.
Terimalah semua.
Tapi jangan aku.
Aku sekedar perempuan bodoh,
Yang baru menyadari betapa berharganya dirimu,
Setelah kau pergi, dan takkan kembali.
KAMULAH YANG INGIN KUMILIKI
TAKKAN MAMPU TERGANTI
Sent from my phone using trutap
0 komentar:
Posting Komentar